Dalam banyak kasus, Anda dapat mereparasi partisi Windows yang rusak, tetapi tidak ada garansi 100% bahwa tindakan ini akan berhasil. Meskipun selalu memiliki risiko tertentu, upaya penyelamatan sekecil apa pun tetap pantas dicoba. Lebih baik menyelamatkan 50% ketikan skripsi yang lengkapnya mencapai ratusan halaman daripada menulis lagi semuanya dari awal.
Windows tidak dapat dijalankan
Langkah pertama menghadapi Windows yang tidak mau dijalankan adalah memeriksa PC. Apakah ia memang dapat berfungsi (secara hardware) atau tidak. Setelah itu, Anda baru mencoba menghidupkan kembali Windows, agar kita dapat mengakses data.
Memeriksa hardware dalam BIOS
Untuk memastikan ada tidaknya kerusakan hardware, setelah booting langsung tekan tombol [DEL] untuk masuk ke BIOS (tombol akses ke BIOS tergantung merek CMOS-nya).
Memeriksa suhu: Setelah masuk ke dalam BIOS, pindah ke halaman 'PC Health Status' (Award-BIOS) atau 'H/W Monitor' (AMI-BIOS). Di sini suhu semua komponen yang sensitif terhadap panas tercantum dalam sebuah tabel. Jika suhu suatu komponen terlalu tinggi, periksa kipasnya. Jika kipas ini tidak berfungsi, segera ganti dengan kipas baru. CPU masa kini tahan hingga 65 derajat, sedangkan hard disk tak boleh lebih dari 55 derajat Celsius.
Memeriksa modul RAM: RAM juga bisa diperiksa melalui BIOS. Matikan option 'Quick Power On Self-Test' (Award) atau 'Quick Boot' (AMI), lalu simpan dan keluar dari BIOS dengan menekan [F10]. Saat booting, PC akan melakukan tes RAM. Jika muncul laporan kesalahan, periksa apakah card berisi chip RAM duduk dalam slotnya dengan benar atau tidak. Jika kesalahan tetap ada, modul RAM harus diganti. Bagi Anda yang awam mengenai masalah ini, sebaiknya Anda meminta bantuan teman yang berpengalaman untuk melakukannya.
Jika RAM sama sekali tidak berfungsi, akan terdengar bunyi beep saat booting—satu atau beberapa kali tergantung versi BIOS-nya. Arti bunyi yang dihasilkan oleh mainboard dapat dibaca dalam manual yang disertakan.
Memeriksa hard disk: Kondisi hard disk Anda dapat dilihat pada lampu diode, baik yang terdapat di hard disk-nya maupun di panel depan casing. Jika ia menyala terus, kesalahan biasanya terletak pada kabel data. Periksa apakah hard disk terpasang dengan benar atau tidak. Jika perlu, ganti kabel IDE-nya.
Sumber masalah: Apabila lampu diode terus menyala, mungkin ada kesalahan pada kabel IDE. Periksa apakah ia telah terpasang dengan benar atau tidak.
Jika Anda mendapat laporan kesalahan seperti 'Bad Sector Number', aktifkan option 'Hard disk S.M.A.R.T'. Fungsi ini memang belum berjalan dengan sempurna, tetapi kesalahan fisik yang kasar masih dapat dilacak.
Alternatif lainnya yaitu menggunakan tool analisa kecil yang biasanya disediakan oleh produsen hard disk, misalnya Powermax untuk hard disk Maxtor atau Quantum yang disediakan di www.maxtor.com. Jalankan tool dan tunggu hingga pemeriksaan hard disk selesai. Umumnya tool akan menyalin data dari sektor yang rusak ke sektor yang masih berfungsi sehingga data Anda dapat diselamatkan.
Jika tidak ditemukan kesalahan pada hardware, periksa partisi Windows pada hard disk. Dengan bantuan restore-console Windows dapat dipaksa untuk booting.
rMereparasi boot sektor: Sektor pertama pada hard disk terdiri atas dua bagian, yaitu sebuah tabel partisi (MBR) dan boot sektor sebenarnya yang berisi kode untuk Windows. Biasanya, masalah pada boot sektor mudah dikenali, misalnya PC selalu hang dengan laporan 'Verifying DMI Pool Data'.
Boot dari CD Windows dan jalankan restore-console dalam Setup. Lalu ketikkan perintah berikut.
fixmbr
Dengan perintah ini, Anda telah mereparasi MBR. Untuk memperbaiki boot sektor, ketikkan perintah berikut dalam console yang sama.
fixboot•c:
C: adalah drive yang berisi Windows. Jika berbeda, ganti dengan huruf drive yang sesuai.
Tips: Banyak pengguna yang tidak dapat menemukan CD Windows mereka. Selain itu, pada versi OEM, restore-console sangat dibatasi atau bahkan tidak tersedia. Jika demikian, dapatkan disket booting dari www.bootdisk.info. Dalam BIOS, tetapkan floppy-drive sebagai 'First Boot Device'. Jalankan PC dengan disket booting. Masukkan perintah berikut dalam tampilan DOS.
fdisk•/mbr
Dengan perintah tersebut setidaknya MBR dapat berfungsi kembali.
rJika Anda tidak memiliki floppy-drive, tool 'Bart PE' dapat membantu. Download tool ini dari www.nu2.nu/ pebuilder. Wizard 'Bart's PE Builder' akan membuatkan CD untuk booting Windows.
rMembuat ‘boot.ini’ baru: Jika Windows masih tidak dapat dijalankan meskipun boot sektor sudah direparasi, mungkin ada file booting penting yang tidak tersedia. Pada dasarnya, Windows membutuhkan tiga file untuk dapat booting, yaitu ntldr.exe, ntdetect.com, dan boot. ini.
Loader (ntldr) akan mencari boot.ini yang berisi informasi mengenai berapa banyak partisi yang ada dan apa saja jenisnya. Jika boot.ini rusak atau terhapus, informasi yang dibutuhkan loader tersebut tidak dapat disampaikan.
Untuk membuat boot.ini baru, ketikkan perintah berikut dalam restore-console.
bootcfg•/rebuild
Setiap kali menemukan sebuah partisi, tool akan menanyakan apakah partisi ini perlu dimasukkan ke dalam boot.ini atau tidak. Sebaiknya sertakan saja semua partisi yang ditemukan oleh tool.
Mengganti file booting: Kedua file booting lainnya tidak dapat direparasi atau dibuat dengan restore-console. Jika file-file tersebut tidak tersedia, akan muncul laporan 'NTLDR cannot be loaded'. Instalasikan file yang dibutuhkan dari CD Windows. Untuk memperoleh ntldr.exe, ketikkan perintah berikut dalam restore-console.
copy•d:\i386\ntldr•c:\
d: adalah drive CD, c: adalah partisi Windows (sesuaikan dengan sistem Anda). Lakukan hal yang sama untuk memperoleh ntdetect.com. Setelah melakukan langkah-langkah di atas, Windows biasanya dapat dijalankan kembali.
Windows selalu crash
Jika Windows Anda tidak stabil, periksa segala kemungkinan kerusakan. Tak perlu khawatir, berbagai tool untuk solusi masalah ini tersedia cukup banyak.
Mereparasi partisi Windows
Selama file-file Windows tidak lengkap, ia tidak akan berfungsi dengan baik. Untuk mengatasinya, kembali kita harus menggunakan CD Windows.
Mengganti file-file penting: Windows akan crash ketika membutuhkan suatu file sistem, tetapi ia tidak ditemukan. Biasanya file sistem ini hilang akibat salah hapus, terserang virus, atau rusak karena hal lain.
Pertama, pilih 'New Installation' dalam Setup. Windows akan mencari partisinya di hard disk dan menawarkan untuk mereparasi bagian-bagian yang rusak. Tekan tombol [R] untuk menjalankannya. Dengan pilihan ini, file-file sistem yang hilang akan diganti, tetapi personal settings yang telah Anda tetapkan biasanya tidak berubah.
Menyingkirkan masalah driver
Driver rusak atau driver versi lama yang ada dalam cache seringkali menimbulkan masalah. Dengan sebuah tool yang tersembunyi dalam Windows Anda dapat melacaknya.
Melacak driver rusak: Setiap kali booting Windows selalu memuat driver-driver yang dibutuhkan ke dalam cache. Dari cache ini CPU atau komponen hardware lainnya dapat mengambil driver yang dibutuhkan. Jika driver yang dimuat ke cache tersebut rusak, Windows akan langsung crash.
Windows XP dan 2000 menyediakan tool untuk memeriksa driver yang dimuat ke cache. Untuk menjalankannya, klik “Start | Run” dan ketikkan perintah berikut.
verifier
Dalam Windows XP, pilih 'Create custom settings'. Dalam jendela berikutnya aktifkan 'Enable predefined settings', 'Standard settings', dan 'Low resources simulation'. Dalam dialog berikutnya Anda harus memilih. Jika telah memiliki dugaan yang jelas, pilih 'Select driver ames from a list'. Beri tanda di depan driver yang dicurigai dan klik ‘Finish’. Jika Anda tidak memiliki dugaan driver mana yang menjadi masalah, pilih 'Automatically select unsigned drivers'. Signed driver (certified) telah diperiksa oleh Microsoft dengan tool ini, sehingga tidak akan masuk hitungan.
Dalam Windows 2000, pindah ke tab 'Settings'. Aktifkan 'Check selected driver' dan tandai semua driver yang bukan dari Microsoft, kemudian klik 'Preferred settings'. Dengan langkah ini semua proses pemeriksaan akan diaktifkan. Konfirmasikan dengan mengklik 'Apply'. Setelah restart pemeriksaan pun akan dijalankan.
Jika ditemukan driver yang rusak, namanya akan muncul saat blue screen. Dengan bantuan Device-Manager Anda dapat mematikan atau menyingkirkan driver yang rusak ini.
Perhatian! Program 'Verifier' adalah pisau bermata dua. Ia bekerja dengan handal dan mampu melacak masalah dalam kasus yang sulit. Namun, jika terlalu banyak driver yang diperiksa, sistem operasi akan menjadi sangat lambat.
Kesalahan dalam Windows-Kernel
Driver dan beberapa layanan Windows menempati area alamat tertentu yang sama dengan Kernel, yang disebut Ring 0 (lihat Infografik). Jika dalam area ini dilakukan sebuah perubahan yang tak diijinkan akibat adanya tabrakan kepentingan antara Kernel dan driver, Anda akan mendapat blue screen yang merupakan laporan dari inti (Kernel) sistem operasi.
Menyiapkan pencarian kesalahan: Untuk dapat menganalisa kesalahan Kernel, Windows harus terlebih dulu dipersiapkan untuk itu. Klik kanan My Computer dan pilih Properties. Dalam tab 'Advanced', pilih 'Settings' di bagian 'Startup and Recovery'. Singkirkan tanda di depan 'Automatically restart'. Lalu pilih 'Kernel memory dump' di bawah 'Write debugging information'.
Jika ada tanda di depan 'Overwrite any existing files', setiap kali terjadi crash, file yang telah dibuat akan ditimpa sebelum sempat dimanfaatkan. Jika crash sering terjadi, setelah booting langsung simpan file 'Memory.dmp' dengan nama lain, agar tidak tertimpa. File ini ada di dalam folder Windows dan besarnya sekitar sepertiga dari kapasitas RAM yang tersedia.
Menganalisa laporan blue screen: Windows Kernel hanya berkomunikasi menggunakan perintah-perintah rumit dalam bentuk heksadesimal. Karena itu, memory dump yang dibuat (memory.dmp) tidak dapat dibaca begitu saja. Untuk membacanya diperlukan Kernel-Debugger.
Download tool 'WinDbg' dari www.microsoft.com/whdc/devtools/debugging/default.mspx. Di sana, klik link 'Install Debugging Tools for Windows 32-bit-version. Jangan men-download versi Beta, karena hanya akan menambah masalah.
Tips: Pengguna berpengalaman tentu telah mengenal tool baris perintah 'kd.exe'. WinDbg memiliki kemampuan yang sama, tetapi dengan tampilan grafis. Jika sampai sekarang Anda masih menggunakan kernel-debugger berbasis DOS, Anda dapat beralih ke WinDbg.
Agar dapat menggunakan WinDbg dengan benar dibutuhkan Microsoft Iconfiles. Sebuah download lengkap akan menyita tempat hingga 170 MB di hard disk. Sebaiknya Anda mengatur tool agar hanya men-download icon-icon yang dibutuhkan. Untuk itu, buat folder 'Icons'. Jalankan WinDbg dan pilih 'File | Icon File Path'. Ketikkan perintah berikut.
SRV*C:\Symbole*http://msdl.microsoft.com/download/symbols
'c:\icons' Anda ganti dengan path ke folder 'Icons' yang tadi Anda buat.
Selanjutnya, buka file memory.dmp melalui 'File | Open Crash Dump'. Sebuah jendela baru 'Command' terbuka. Dengan sedikit keberuntungan, di sini Anda dapat menemukan baris 'Probably caused by: nama program' (lihat screenshot).
Tingkat ketepatan WinDbg di atas 90%. Jika sebuah file berakhiran .sys yang ditemukan, kemungkinan besar Anda telah menemukan penyebab crash.
Jika baris tersebut tidak ditemukan, cari 'Bug Check'. Keterangan heksadesimal di baliknya serupa dengan yang ditampilkan pada blue screen. Untuk menganalisa kesalahan, ketikkan perintah berikut dalam kolom input di bagian bawah layar.
!analyze•–v
WinDbg akan menyebutkan kesalahan secara lebih spesifik. Jika masalahnya adalah driver, Anda akan memperoleh keterangan tentang 'Driver_Fault'. Jika masih kurang jelas, ketikkan keterangan ini ke dalam kolom input setelah perintah 'hh', misalnya:
.hh Driver_Fault
Dengan perintah di atas, file Help WinDbg akan dijalankan. File ini menjelaskan kesalahan secara lebih rinci dan sering memberi tips untuk menyingkirkannya. Untuk driver, biasanya cukup mengganti file yang rusak dengan bantuan Device-Manager. Driver terbaru biasanya dapat Anda peroleh dari website produsen komponen hardware yang bersangkutan.
Tips: Penjelasan rinci mengenai laporan kesalahan dapat Anda temukan dalam Knowledge Base Microsoft dengan nomor kode 'KB155011'. Sayangnya, halaman-halaman tersebut tidak terstruktur dengan jelas dan tidak diformat dengan benar. Anda harus bersusah-payah mencari yang dibutuhkan. Sebagai alternatif, gunakan mesin pencari Google atau tool 'Error Messages for Windows' yang tersedia di www.gregorybraun.com.
Menghilangkan 'gagap' Windows
Ketidakteraturan kecil pada komponen hardware membuat Windows 'gagap' (berjalan tersendat-sendat) atau kadang crash. Untuk mengatasinya hanya ada satu pilihan, yaitu pemeriksaan total.
Melacak komponen yang kelebihan beban: Dengan Device-Manager, Anda dapat memeriksa apakah suatu komponen hardware berfungsi dengan benar atau tidak. Sayangnya, kipas atau tegangan core CPU tidak dapat dikontrol dari sini.
Download tool shareware 'Hardware Sensors Monitor' dari www.hmoni_ tor.com. Selain temperatur, program ini juga menampilkan tegangan core CPU—informasi penting pada PC yang di-overclock.
Tool yang jauh lebih lengkap tetapi tetap mudah dioperasikan adalah freeware 'Everest Home Edition' dari www.lavalys.com. Tool ini bahkan mampu menggantikan Device-Manager. Jika Anda menemukan masalah temperatur pada komponen hardware, berikan pendinginan yang lebih baik. Update driver juga sering dapat membantu. Dalam kasus terburuk, mau tak mau Anda harus mengganti komponen yang bermasalah.
Sejak Windows NT, dibuat pemisahan yang ketat antara area alamat untuk Kernel (Ring 0) dan aplikasi (Ring 3 atau User Mode). Akibatnya, program yang crash tidak lagi melumpuhkan Windows. Namun demikian, sumber kesalahan ini tetap perlu disingkirkan. Bekerja dengan aplikasi yang tidak stabil sangat tidak menyenangkan. Tool-tool yang disebutkan di bawah ini dapat digunakan pada PC tunggal maupun dalam jaringan
Mencari kesalahan dalam jaringan
Administrator yang cermat akan menyamakan versi Windows yang digunakan pada semua PC jaringan. Sayangnya, kecermatan seperti ini sangat langka. Berbagai versi program pada versi Windows yang berbeda berpotensi menyulitkan pencarian kesalahan dalam jaringan.
Memeriksa semua aplikasi: Download 'Application Compatibility Analyzer' dari http://www.microsoft.com/windows/appcompatibility/analyzer.mspx. Setelah selesai men-download dan menginstalasi file Setup.exe, jalankan Windows Explorer. Masuk ke direktori 'C:\Program Files\ Microsoft Windows Application Compatibility Toolkit\Collector'. Jalankan file collector.exe dengan mengklik ganda. Ia akan membuat sebuah file CAB pada desktop yang berisi semua informasi penting untuk program analisa sebenarnya.
Setelah Collector menyelesaikan tugasnya, jalankan Compatibility Analyzer melalui menu Start—atau dengan mengklik ganda file analyzer.exe. Pertama, klik 'Create New Database'. Tool akan menawarkan penyimpanan data dalam bentuk database Access atau SQL. Jika Anda tidak memiliki keduanya, pilih saja ‘Access’ agar Anda tetap dapat melihatnya dalam Analyzer melalui menu 'Open Existing Database'.
Dalam jendela berikutnya, klik 'Add' dan pilih desktop jika file CAB yang tadi masih ada di sana. Jawab pertanyaan selanjutnya dengan 'No', klik 'Continue', dan 'Start'. Setelah itu, akan tampak hasil analisa. Aplikasi yang tidak kompatibel dengan versi Windows Anda akan ditandai dengan palang merah. Singkirkan saja aplikasi tersebut.
Mengawasi aplikasi terus-menerus
Jika hanya ada satu aplikasi yang dijalankan, dengan mudah Anda dapat mengidentifikasi sumber masalah. Namun, siapa yang puas dengan satu aplikasi jika Windows menguasai multi-tasking?
Menggunakan detektif Windows: Sebagian besar kesalahan timbul akibat adanya interaksi antara beberapa program, sehingga sulit ditemukan. Untuk itu, Windows menyediakan dua anjing pelacak yang sangat rajin dalam membantu mencari kesalahan, yaitu Dr. Watson dan Event-Viewer.
Untuk menjalankan Dr. Watson, klik “Start | Run” dan ketikkan perintah ini.
drwtsn32
Dalam setting defaultnya, tool ini bekerja di latar belakang. Jika terjadi kesalahan dalam sebuah aplikasi, Dr. Watson akan membuat sebuah file log. Catatan dalam file log ini sukar dimengerti dan sebenarnya dirancang bagi pengembang. Namun demikian, setidaknya Anda dapat memperoleh nama dari biang keladinya.
Jika Anda selalu memiliki masalah dengan suatu aplikasi, aktifkan 'Visual notification'. Dengan pilihan ini, Anda akan langsung mengetahui ketika Dr. Watson membuat file log.
Event-Viewer terdapat di dalam Windows Computer Administration. Tool ini mengawasi semua yang terjadi di dalam Windows, termasuk aplikasi yang sedang berjalan. Untuk mengaktifkannya, ketikkan perintah berikut.
Eventvwr.msc
Klik 'Application' dalam jendela 'Event-Viewer'. Cari sebuah icon peringatan berwarna merah dengan catatan 'Error' dalam tabel. Klik kanan pada icon dan buka 'Properties'. Di bawah 'Description' dapat Anda baca program mana yang menyebabkan crash.
Menghindari program bertabrakan
Jika Anda mendapatkan laporan kesalahan seperti '0x7c0071ef refer to memory in 0x01246000. Process cannot be executed', penyebabnya adalah ada dua program yang mengakses satu bagian tertentu di memori secara bersamaan. Ini dapat terjadi jika sebuah aplikasi ingin mengakses bagian tersebut padahal sudah dipesan oleh aplikasi lain yang berjalan di latar belakang. Uninstall salah satu aplikasi tersebut dan instalasikan kembali. Windows akan mengalokasikan bagian memori lain agar tidak terjadi tabrakan.
0 komentar:
Post a Comment